Buku ini ditulis sebagai salah satu pedoman perjalanan wisata dan salah satu cara dalam memecahkan kunjungan yang ada di Kawasan Super Prioritas Candi Borobudur dengan membuat peralihan arus wisatawan dengan menghadirkan berbagai atraksi baru dengan pola perjalanan yang baru. Salah satu elemen pembentuk pola perjalanan yang mementingkan pengalaman pengunjung adalah melalui storytelling. Komponen utama dalam Storytelling adalah narasi ceritanya. Tahap 1 dalam aktivitas perencanaan pola perjalanan adalah pendalaman materi dari narasi story telling tersebut. Buku Jelajah Budaya Menoreh Perancangan Paket Wisata Menoreh Cultural Trail sebagai Upaya Diversifikasi Produk Wisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur ini bertujuan untuk memperdalam narasi yang telah didapatkan data awalnya oleh Tim Pengusul dan Mitra yang terdiri dari beberapa kisah sejarah dan budaya yang ada di Perbukitan Menoreh, Antara lain kisah Nyi Ageng Serang, Pangeran Diponegoro, Kopi Menoreh, Teh Menoreh, Tari Angguk-angguk, dan kisah kisah lokal lainnya.
Adapun aspek yang dibahas dalam buku ini terdapat 4 bagian yang terdiri dari bagian 1 yang membahas mengenai Sekilas Tentang Perbukitan Menoreh, bagian 2 membahas mengenai jelajah karunia bumi yang berisikan informasi mengenai keragaman flora yang ada di Kawasan Perbukitan Menoreh. Selain itu, pada bagian ini juga membahas mengenai informasi lokasi-lokasi wisata terutama air terjun yang ada di Menoreh. Kemudian bagian 3 membahas mengenai kekayaan budaya baik adat, kesenian, permainan dan makanan tradisional yang ada di Kawasan Perbukitan Menoreh. Terakhir pada bagian 4 memberikan informasi mengenai legenda-legenda yang masih kuat dan dilestarikan oleh masyarakat di Menoreh. Harapannya dengan ditulisnya buku ini dapat memberikan informasi, menambah pengetahuan dan dapat digunakan sebagai salah satu referensi pengembangan pariwisata di Kawasan Perbukitan Menoreh.